Pengalaman Sosial Awal
Praktik perawatan dan
pengasuhan bayi diseluruh dunia itu berbeda-beda, tergantung pandangan
budaya terhadap alam dan kebutuhan bayi. Setelah bayi lahir maka bayi sudah
mulai bersosialisasi terhadap lingkungan sekitarnya, khususnya dengan kedua
orangtuanya. Bagi orang tua yang bekerja ataupun single parent maka sibayi di
rawat oleh orang lain seperti keluarga atau pengasuh bayi dengan waktu tertentu
dan terkadang pengasuh bayi lebih dari satu orang, sehingga membuat bayi bisa
bersosialisasi . Kemampuan sosial anak diperoleh dari
berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan
pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan
sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang
kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan
kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika
berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga. Pada
masa ini pola interaksi bayi berbasis budaya dan berhati-hati dalam pikiran
yang dipengaruhi oleh peran ibu dan ayah, bagaimana mereka merawat bayi mereka,
bagaimana mereka membentuk kepribadian antara bayi laki-laki dan perempuan.Semakin bertambah usia anak maka semakin kompleks
perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak
dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup
sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial
merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia.
PERAN
IBU
Ibu merupakan sekolah-sekolah paling utama dalam
pembentukan kepribadian anak, serta saran, untuk memenuhi mereka dengan
berbagai sifat mulia. Ibu bertanggungjawab menyusun wilayah-wilayah mental
serta sosial dalam pencapaian kesempurnaan serta pertumbuhan anak yang benar. ibu akan memberikan jenis stimulasi yang sama dan
kesempatan untuk perkembangan positif sebagai ibu hidup. Atimulasi
tersebut menunjukkan bahwa
makan bukanlah satu-satunya, atau bahkan yang paling penting, hal
yang didaptkan bayi dari ibu
mereka. ibu meliputi kenyamanan kontak tubuh dekat, kepuasan jika kebutuhan bawaan
untuk melekat bayi juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, jika mereka tumbuh secara
normal.
PERAN AYAH
Ayah pada dasarnya adalah sebuah konstruksi sosial,
memiliki arti yang berbeda dalam budaya yang berbeda. peran dapat diambil atau dibagi oleh orang lain selain ayah biologis. Di dunia terdapat
berbagai jenis type ayah dalam merawat atau bermain dengan bayinya. Ayah
biologis lebih terlibat pada anak-anak mereka dalam bidang ekonomi, emosional
dan waktu yang dihabiskan. Ayah tradisional bertanggung jawab terhadap ekonomi
dan kedisplinan dan ibu untuk memelihara. Ayah harus menjadi seseorang yang
tegas dan menyendiri, dan menghormati anak-anak mereka. laki-laki hampir tidak pernah memegang
bayi. ayah berinteraksi
lebih banyak dengan balita tetapi melakukan tugas penitipan
anak hanya jika ibu tidak ada. Di daerah
pusat afrika ayah adalah sebagai nurturant dan emosional
mendukung sebagai ibu. pada kenyataannya ayah Aka memberikan perawatan bayi lebih langsung daripada ayah dalam
masyarakat lain yang dikenal dalam keluarga Aka. Suami dan istri sering bekerja
sama dalam tugas subsintence
dan kegiatan lainnya. dengan demikian,
keterlibatan ayah dalam perawatan
anak-anaknya dan merupakan bagian dalam paket peran secara keseluruhan dalam keluarga.
Ayah di seluruh dunia berbeda dalam cara mereka bermain dengan bayi mereka. gaya
yang sangat psysical dari pucat, karakteristik
banyak ayah di Amerika Serikat, tidak khas ayah dalam
semua budaya. ayah Swedia dan Jerman biasanya
tidak bermain dengan bayi mereka dengan cara ini. ayah alias Afrika dan
orang-orang di new delhi, india juga cenderung untuk
bermain lembut dengan anak-anak
kecil. seperti variasi lintas budaya menunjukkan bahwa bermain kasar bukan merupakan fungsi biologi laki-laki, tetapi
secara kultural dipengaruhi.
0 komentar:
Posting Komentar